Selasa, 09 Agustus 2011

Rahmad Darmawan Bantah Kabar Resmi ke Persib

RD memang sedikit dibuat kecewa oleh pemberitaan tersebut.

Rahmad Darmawan membantah kabar yang menyebut dirinya sudah resmi menerima tawaran jadi pelatih Persib Bandung musim depan dengan durasi kontrak selama 2 tahun.

Saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 9 Agustus, RD mengaku kaget ketika sejumlah media menghubunginya dan menanyakan kebenaran berita itu. Menurut RD, yang sebenarnya terjadi adalah dirinya mendapatkan tawaran kontrak langsung dari Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin untuk menangani Tim Nasional Indonesia U-23 selama 2 tahun.

“Saya juga kaget, sebab beritanya kok jadi seperti itu. Saya memang ditawari kontrak selama 2 tahun. Tapi, bukan dari pengurus Persib melainkan dari Pak Ketua Umum untuk menangani Timnas U-23. Insya Allah dan mudah-mudahan pekan ini, terkait posisi saya di Timnas sudah bisa dipastikan,” tegas RD yang menangani Persija Jakarta musim lalu ini.

RD memang sedikit dibuat kecewa oleh pemberitaan tersebut. Karena itu, ia berharap ke depannya media melakukan kroscek dengan matang sebelum memberitakannya.

“Saya harap ke depannya rekan-rekan media melakukan proses kroscek sehingga pemberitaanya tidak rancu dan tidak menimbulkan kebingungan,” tandas RD.

Sebelumnya, RD memang kerap dikaitkan bakal segera ditunjuk jadi pelatih kepala Persib musim depan. Namun, aturan tidak mengizinkan RD menangani Timnas dan klub sekaligus.

Manajemen Persib mengakui kesulitan mendapatkan tanda tangan RD yang cenderung bakal lebih fokus menangani Timnas. Karena itu, sejumlah nama sudah mulai dilirik sebagai alternatif jika RD benar-benar gagal didatangkan.

Pelatih Persib saat ini, Daniel Roekito disebut-sebut paling berpeluang untuk kembali memegang kepercayaan sebagai arsitek Maung Bandung. Bahkan, Daniel sempat mengutarakan kesiapannya untuk tetap meneruskan tugasnya jika kembali dipercaya manajemen Maung Bandung.

“Saya tidak memiliki kuasa untuk menentukan, semua itu tentu terserah manajemen. Kalau kembali dipercaya, buat saya akan jadi sebuah kehormatan sekaligus amanat dan tanggung jawab yang besar,” kata Daniel.

Rabu, 29 Juni 2011

Persib Bandung Depak Markus Horison?

Rencana perombakan di posisi kiper tak lepas dari pengamatan pelatih Anwar Sanusi.

Persib Bandung kemungkinan besar akan melakukan perombakan di posisi penjaga gawang. Salah satu bahkan dua dari tiga kiper yang dimiliki Persib pada musim 2010/2011, Markus Haris Maulana, Cecep Supriyatna dan Dadang Sudrajat bukan tak mungkin bakal terdepak.

Rencana melakukan perombakan di posisi penjaga gawang tak lepas dari hasil pengamatan yang dilakukan pelatih kiper Persib, Anwar Sanusi, serta catatan statistik terhadap performa tiga kiper Maung Bandung musim ini. Menurut Awai –sapaan Anwar Sanusi- posisi kiper diakuinya jadi salah satu yang mendapat sorotan.

“Kalau dilihat dari jumlah kebobolan musim ini, plus statistik menang dan kalah yang diraih Persib, posisi penjaga adalah salah satu yang mesti dievaluasi,” terang Awai.

Statistik kebobolan Persib musim ini, lebih buruk dibandingkan musim lalu. Dari 28 laga, Persib kemasukan 43 gol atau rata-rata 1,54 gol per pertandingan. Catatan ini tak lebih baik dibandingkan musim 2009/2010, dimana Persib dari 34 laga, kebobolan 34 gol atau 1 gol per pertandingan.

Tentu, Markus Horison juga menjadi sorotan tersendiri. Meski berstatus sebagai kiper tim nasional, ternyata Markus belum menjamin gawang Maung Bandung aman atau menghindarkan dari kebobolan banyak gol. Bahkan, posisi Markus sempat digusur oleh Cecep.

Persib dikabarkan juga sudah mendapatkan penawaran dari salah satu agen pemain yakni Soccerindo untuk mendatangkan kiper timnas Singapura, Lionel Lewis. “Dia memang ingin segera mengikuti rekan-rekannya bermain di Indonesia. Tapi sejauh ini, belum ada kepastian klub mana yang akan mengontraknya,” tutur pemilik Soccerindo, Herdimen Koto. 

Senin, 13 Juni 2011

Persib pertimbangkan Kenji

Persib Bandung berrencana merombak barisan penyerangnya musim depan. Salah satu striker yang mereka pertimbangkan untuk dikontrak adalah pemain Bontang FC asal Jepang Kenji Adachihara.

Manajer Persib, Umuh Muchtar, mengaku pihaknya mengincar Kenji karena penampilan pemain itu yang cukup memukau musim ini. Ia masuk dalam daftar tiga top skorer dengan torehan 15 gol.

"Saya kira ketajaman Kenji musim ini membuat dirinya jadi incaran banyak klub. Kita akan pertimbangkan apakah musim depan dia bisa direkrut atau tidak. Tapi, semuanya nanti tergantung pelatih," ungkap Umuh.

Kabarnya Persib membutuhkan striker baru yang berkelas untuk menggantikan Cristian "El Loco" Gonzales yang kemungkinan besar dilepas usai musim ini. El Loco dinilai sudah tak produktif lagi dan itu terlihat dari minimnya gol yang dia cetak musim ini, yakni 6 gol.

Selain Kenji, Maung Bandung juga kabarnya menjajaki kemungkinan untuk memboyong kembali gelandang Thailand Suchao Nutnum. Pemain yang sempat jadi idola para bobotoh ini kabarnya akan menggantikan gelandang serang asal Jepang, Matsunaga Shohei, yang menurun performanya musim ini.

Kamis, 02 Juni 2011

Avatar Band Rasa Cinta

Rabu, 01 Juni 2011

Budak Boloho

Si Encep budak kelas opat SD keur gundem catur jeung bapana.

Encep : "Pa, Encep enjing bade ulangan Matematika. Pami Encep kenging peunteun 10, bapa bade masihan naon ka Encep?"
Bapa : "Bapa bade masihan duit saratus rebu..!"
Encep : "Alim ah saratus rebu mah, sarebu wae nya, Pa?"
Bapa : "Naha, Cep?"
Encep : "Saratus rebu mah cape ngetangna.."..hahaha :o

Mimpi Malam Jum'at

Orang Jawa dengan menggunakan bahasa sunda tetapi logatnya memakai bahasa Jawa bercerita kepada Orang Sunda tentang mimpinya di malam Jum'at.

Orang Jawa : "Mas abdi wengi ngimpen

Orang Sunda : "ngimpen naon mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen bobo jeung nu geulis."

Orang Sunda : "Kumaha dina jero impenannana?"

Orang Jawa : "Pokona endah pisan ngan pas abdi gugah nu geulis teh hento aya, pan abdi teh kesel ah abdi teh bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh ngimpen deui."

Orang Sunda : "Bari kerung, ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen gaduh acis seueur pisan. Pas abdi gugah dicabakan dina pesak calana, acisna hento aya ah abdi teh kesel bobo deui we."

Orang Jawa : "Eh abdi ngimpen deui"

Orang Sunda : "Ngimpen naon deui mas?"

Orang Jawa : "Ngimpen ee"

Orang Sunda : "Kumaha tah?"

Orang Jawa : "Pas abdi gugah, dicabak teh aya ee teh. Hahahahahahaha...."

Minggu, 29 Mei 2011

Barcelona: Road to Champions

FC Barcelona baru saja mentasbihkan diri sebagai tim terbaik di ranah Eropa pada musim kompetisi 2010/2011. Berikut ulasan lengkap perjalanan Lionel Messi dkk dalam menyabet trofi Liga Champions untuk kali keempat sepanjang sejarah Blaugrana.

Penyisihan Grup
El Barca mengawali perjuangannya di Liga Champions musim dengan menempati Grup D bersama, FC Kobenhavn (Denmark), Rubin Kazan (Rusia) wakil Yunani Panatihinaikos. Menghadapi lawan-lawan yang di atas kertas bukan lawan sepadan, Barca pun diprediksi bakal melaju mulus ke babak 16 besar.

Prediksi tersebut nampaknya jitu, setelah di pertandingan pertamanya, Barca berhasil mengecundangi Panathinaikos dengan skor telak 5-1 pada leg pertama di Camp Nou (15/9/2010). Lionel Messi jadi inspirator Barca lewat dua golnya pada menit 22 dan 44. David Villa (33’), Pedro Rodriguez (78’) dan Dani Alves mempertegas dominasi Barca yang untuk sementara memimpin klasemen Grup D.

Tampil superior di laga pembuka, Barca diprediksi bakal kembali berpesta gol saat bertandang ke markas Rubin Kazan di Tsentralnyi Stadion, (29/9/2010). Namun, hasilnya justru tidak sesuai dugaan. Secara mengejutkan, Barca hanya mampu membawa pulang satu angka setelah hanya mampu bermain imbang 1-1. Pedro menjadi penyelamat Barca lewat golnya dari titik putih di menit 60, setelah sebelumnya El Barca tertinggal 0-1 lewat gol penalti Christian Noboa di menit 30.

Hasil ini praktis memaksa Barca lengser dari singgasananya di puncak klasemen Grup D. Posisi Barca digusur Kobenhavn yang sukses meraup dua kemenangan (dari Rubin Kazan dan Panathinaikos). Melakoni laga ketiga kontra Kobenhavn di Camp Nou (21/10/2010), Barca sukses mengambil kembali tampuk pimpinan klasemen setelah menang 2-0 lewat dwigol Messi di menit 19 dan 90.

Memasuki putaran kedua fase grup, Barca gantian melawat ke markas Kobenhavn di Parken Stadium (3/11/2010). Messi kembali beraksi dengan mengantar Barca membuka keunggulan di menit ke-31. Sayang, kemenangan tersebut harus buyar menyusul gol balasan Kobenhavn yang dicetak Claudemier, dua menit berselang. Hasil imbang 1-1 bertahan hingga akhir laga.

Hasil ini memang tidak menggoyahkan Barca di puncak klasemen Grup D dengan delapan poin, atau unggul satu angka dari Kobenhavn di tempat kedua. Sayang, torehan ini belum memastikan langkah Barca ke fase knock out.

Kepastian lolos ke babak 16 besar baru didapat pada laga keenam, saat bertandang ke markas Panathinaikos (25/11/2010). Dwigol Pedro (27’ & 69’) dan Messi (62’) tak mampu dibalas Panathinaikos yang dipastikan tersingkir. Kemenangan ini pun memastikan Barca lolos dengan status juara grup, sebab di pertandingan lain, pesaing terdekatnya Kobenhavn kalah dari Rubin Kazan.

Di partai terakhir fase grup yang tidak lagi menentukan, pelatih Pep Guardiola menurunkan tim lapis keduanya untuk menjamu Rubin Kazan di Camp Nou (8/12/2010). Meski tidak dengan skuad terbaik, El Barca tetap mampu tampil perkasa dan menggasak Rubin dengan skor 2-0. Dua gol Barca dicetak dua pemain mudanya Andreu Fontàs (51’) dan Víctor Vázquez (82’).

Secara total, Barca tampil cukup perkasa di fase grup dengan meraih empat kemenangan dan dua kali imbang, tanpa sekalipun menelan kekalahan. Dari enam laga, Barca mampu melesakkan 14 gol dan hanya kemasukan tiga gol.

Babak 16 Besar
Di fase knock out, ujian besar baru menghadang Barca saat hasil undian mempertemukan mereka dengan wakil Inggris Arsenal. Hasil undian ini pun kembali mengingatkan Barca akan duel kontra The Gunners, setahun sebelumnya, di mana pada saat itu Barca sukses menyingkirkan skuad besutan Arsene Wenger.

Melakoni laga tandang di pertemuan pertama, Barca dipaksa bertekuk lutut 1-2 oleh The Gunners di Emirates Stadium. Sempat unggul lebih dulu melalui David Villa di menit ke-26, Barca harus menerima kekalahan usai Arsenal membalas melaui gol Robin van Persie (78’) dan Andrey Arshavin (83’).

Kekalahan di leg pertama memaksa Barca harus menang demi bisa melaju ke perempatfinal. Tampil di Camp Nou, Barca membuka keunggulan melalui Messi di akhir babak pertama. Namun, kegembiraan Barca hanya sesaat, pasalnya di awal babak kedua, Arsenal bisa menyamakan kedudukan (1-1) lewat gol bunuh diri Sergio Busquets yang salah mengantisipasi bola sepak pojok.

Pertandingan sempat ternoda dengan keputusan kontroversi wasit Massimo Busacca yang mengkartu-merah (dua kartu kuning) Robin van Persie di menit 56. Striker asal Belanda dianggap melakukan tindakan tidak sportif dengan terus menendang bola, meski Busacca telah meniup peluit tanda offside.

Keputusan ini pun sempat mendapat protes keras dari Van Persie karena dia mengaku tidak mendengar bunyi peluit karena situasi stadion yang ramai sorakan fans. Terlepas dari protes tersebut, Arsenal yang bermain dengan 10 pemain, tak bisa berbuat banyak meladeni permainan Barca. Hasilnya, Blaugrana sukses mencetak dua gol tambahan yang masing-masing dicetak Xavi (69’) dan gol kedua Messi melalui titik putih (71’).

Dengan keunggulan agregat 4-3, Barca pun berhak melanjutkan perjuangannya ke fase perempatfinal menghadapi tim kuda hitam asal Ukraina, Shakhtar Donetsk. Sayang, kegemilangan Shakhtar yang menyingkirkan AS Roma di babak 16 besar, tidak berlanjut saat menghadapi Barca.

Babak Perempatfinal
Bertandang ke markas Barca di pertemuan pertama, Shakhtar digerus 5-1 lewat gol-gol dari Andres Iniesta (2’), Dani Alves (34’) Gerard Pique (53’), Seydou Keita (61’) dan Xavi di menit ke-86. Mengusung misi mustahil, yakni mengalahkan Barca 4-0 di leg kedua, Shakhtar justru tampil penuh beban di hadapan pendukung sendiri dan akhirnya menyerah 0-1. Gol tunggal kemenangan Barca (aggregate 6-1) dicetak Messi di menit ke-43.

Babak SemifinalMelaju ke semifinal, laga yang paling ditunggul publik dunia akhirnya teralisir di mana Barca harus berhadapan dengan seteru abadinya Real Madrid. Duel ini juga kian menarik, karena kedua tim harus bentrok lima kali sepanjang musim (dua di liga, satu di final Copa del Rey dan dua bentrok di semifinal Champions).

Melakoni leg pertama di Santiago Bernabeu, Barca datang dengan modal dendam setelah dikalahkan El Real di final Copa del Rey. Selayaknya partai derby, duel kedua tim terbaik di Spanyol ini pun langsung panas sejak awal. Tak ayal, wasit pun harus sering meniup peluit tanda pelanggaran. Masing-masing pemain dari kedua kubu juga kerap terlibat kontak fisik.

Setelah bermain kacamata di babak pertama, petaka bagi Madrid datang di menit ke-61. Bek tangguh Pepe yang diplot bermain sebagai gelandang, mendapat kartu merah langsung dari wasit karena aksi berbahayanya terhadap Javier Mascherano. Kartu merah ini pun menambah derita Madrid yang di tiga pertemuan sebelumnya juga harus selalu bermain dengan sepuluh pemain, plus tanpa dampingan Mourinho yang juga di usir wasit karena dituding mengejek keputusan wasit.

Kalah jumlah pemain, Barca kian leluasa membongkar pertahanan El Real. Puncaknya, Lionel Messi memborong dua gol kemenangan Barca di menit 76 dan 86. Kemenangan 2-0 yang dipetik Barca kali ini menyisakan kekecewaan di kubu Madrid yang mengecam habis kepemimpinan wasit.

Bahkan, dalam satu kesempatan Jose Mourinhho menuding ada konspirasi yang melibatkan UEFA untuk membantu Barca. Selain itu, kubu Madrid juga menuding para pemain Barca terlalu sering berakting cedera atau jatuh untuk mengelabui wasit. Tak sampai disitu, mereka juga menuding Sergio Busquets telah melakukan tindakan rasis kepada Marcelo dengan mengatakan “monyet.”

Pengantar leg kedua di Camp Nou, dua pekan berselang, ramai dengan perang statement kedua belah pihak. Kubu Madrid sempat mengajukan tuntutan kepada UEFA terkait ketidakadilan yang mereka terima di leg pertama. Sayang, tuntutan El Real tidak digubris UEFA. Bahkan, Mourinho yang menuding adanya konspirasi harus menerima pil pahit tidak bisa mendampingi anak asuhnya di leg kedua.

Tanpa Mou di sisi lapangan, Madrid mengubah total gaya permainannya yang sebelumnya selalu mengandalkan serangan balik, menjadi menyerang demi mengejar defisit dua gol. Alhasil, jalannya pertandingan pun sedikit lebih menarik, di mana kedua kubu kerap terlibat saling serang. Nilai plus tambahan, duel leg kedua ini juga tidak diwarnai insiden kartu merah, khususnya untuk pemain Madrid.

Bermain terbuka, Barca mampu unggul lebih dulu lewat Pedro di menit ke-54. Namun, Madrid tak tinggal diam dan membalas melalui Marcelo di menit 64. Namun, sial bagi Madrid, mereka tak mampu menambah gol hingga laga usai. Walhasil, armada Los Galacticos pun harus merelakan tiket final digenggam seteru abadinya itu dengan skor agregat (3-1) untuk Barca.

Babak Final
Tampil di final, Barca yang datang dengan modal meraih gelar juara La Liga, mendapat ujian terberat dari raksasa Inggris Manchester United yang juga berstatus kampiun Premier League. Duel ini juga merupakan ulangan laga final dua tahun lalu (2009) di mana Skuad The Red Devils harus menyerah 2-0 di Olimpico Roma.

Mengambil tempat di Wembley (29/5/2011) dini hari WIB. United diprediksi bakal mampu membalaskan dendamnya karena tampil di kampung halamannya, Inggris. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan justru tidak sesuai harapan. Barca yang tampil superior, justru mampu mencetak gol lebih dulu lewat Pedro Rodriguez di menit ke-27.

United sempat membuka asa melalui Wayne Rooney yang mencetak gol balasan tujuh menit kemudian untuk menutup babak pertama dengan skor 1-1. Namun, dominasi Barca kian tak terbantahkan di babak kedua. Lionel Messi kembali membawa Barca unggul 2-1 di menit ke-54, sebelum akhirnya David Villa memastikan kemenangan 3-1 Los Blaugrana di menit ke-69.

Selain sukses mengulang sukses dua tahun lalu, kemenangan kali ini juga membuat Barca meraih gelar keempatnya, mengungguli United. Sementara bagi Guardiola, kemenangan di Wembley mengingatkan kembali akan kesuksesannya saat masih tampil sebagai pilar Barca yang merebut trofi Eropa pertamanya di tempat sama pada 1992, usai mengalahkan Sampdoria.

Kesuksesan tahun ini juga menjadi momen yang spesial buat Messi. Selain terpilih sebagai man of the matchm, bocah ajaib Barcelona ini juga sukses memastikan diri sebagai topskor dengan 12 gol, menyamai rekor gol Ruud van Nistelrooy. The Messiah juga terpilih sebagai pemain terbaik sepanjang turnamen. Visca El Barca!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More